Kesetiaan Br. Venantius Memancarkan Cahaya

Bruder Venantius Sartono merayakan tujuh dekade perjalanan hidup baktinya pada tanggal 2 Juli 2025. Tujuh puluh tahun bukan sekadar hitungan waktu, melainkan jejak penuh kasih dan pengabdiannya dalam Kongregasi FIC. Peristiwa ini menjadi bukti nyata bahwa Allah telah menganugerahkan karunia istimewa, menjadikan hidup Br. Venantius sebagai pancaran cahaya bagi banyak orang. Tidak banyak yang diberi rahmat untuk setia dalam panggilan hidup religius selama ini. Bruder Venantius adalah salah satu di antara sedikit yang dipilih Allah untuk merasakan cinta-Nya yang begitu luar biasa.

Namun lebih dari itu, perayaan ini juga menjadi ungkapan syukur bagi seluruh anggota Kongregasi FIC. Kehidupan Br. Venantius adalah tanda bahwa Allah tidak pernah goyah dalam janji-Nya untuk mencintai dan memelihara mereka yang mempersembahkan diri sebagai hamba-Nya. Kesetiaan Br. Venantius menjadi kesaksian yang menguatkan hati para bruder dan frater dalam Kongregasi FIC untuk terus bertekun dan melangkah dalam iman. Br. Venantius mengajarkan bahwa mengandalkan Allah sepenuhnya adalah jalan yang tak perlu diragukan. Kita pantas mengucapkan terima kasih atas ketulusan dan pengabdian yang telah Br. Venantius berikan.

Br. Venantius pernah menggambarkan perjalanan hidupnya sebagai untaian nada yang indah, melodi yang menyatu dalam keharmonisan cinta Tuhan. Memang benar, hidup Br. Venantius adalah sebuah lagu pujian—tidak hanya untuk Allah, tetapi juga bagi mereka yang berkesempatan mengenal dan merasakan kebaikan Br. Venantius. Namun di balik keindahan itu, yang terutama adalah Allah sendiri yang telah membentuk hidup Br. Venantius dengan begitu memesona.

Semoga di usia hidup Br. Venantius sebagai Bruder FIC yang ke-70 ini, beliau semakin merasakan betapa unik dan indahnya cara Allah bekerja dalam hidupnya. Setiap pengalaman—dari masa kecil di tengah keluarga hingga kehidupan bersama para bruder di Kongregasi FIC adalah berkat istimewa dari Allah sendiri.

Dalam hidupnya tentu ada saat-saat berat yang telah dilalui oleh Br. Venantius Mungkin itu tantangan yang menguji keteguhan hatinya. Namun, tangan kasih Allah senantiasa menuntun, memampukan Br. Venantius melewati setiap kesulitan. Selain tantangan, hidup Br. Venantius juga berlimpah dengan keindahan dan keberhasilan. Fakta itu tidak hanya sebagai hiburan rohani, tetapi mungkin sebagai cara Allah menjadikan Br. Venantius berkat yang bermakna bagi orang-orang yang hadir dalam perjalanan hidupnya.

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Br. Venantius adalah hadiah berharga bagi mereka yang berada di sekitarnya. Dengan penuh syukur betapa banyak murid di sekolah-sekolah tempat Br. Venantius pernah mengajar—baik di Yogyakarta, Boro, Ambarawa, Jakarta maupun Ketapang—yang masih mengenang sentuhan khas Br. Venantius. Mereka berbicara tentang kenangan indah, tentang seorang pendidik yang membimbing dengan hati dan kebijaksanaan. Bahkan setelah tak lagi aktif mengajar, Br. Venantius tetap hadir bagi banyak orang melalui kelompok Legio Maria, menuntun mereka dalam perjalanan iman yang mendalam. Sentuhan kasih Allah melalui karya Br. Venantius mengubah hidup orang-orang yang didampingi menjadi lebih bermakna dan indah, seperti alunan nada kehidupan yang terus mengalir.

Kita pantas berbangga atas setiap perjuangan dan karya yang telah dipersembahkan oleh Br. Venantius. Semoga Br. Venantius tetap menjadi cahaya bagi banyak orang, agar semakin banyak yang merasakan kehangatan dan keindahan hidupnya. Br. Venantius adalah mutiara berharga dalam Kongregasi FIC, dan untuk itu, kita pantas bersyukur.

Br. Venantius, tetaplah bercahaya dalam kasih dan kesetiaan.