Menjadi Kreatif (By: Theo Riyanto FIC)

Kenyamanan adalah musuh utama kreativitas. Untuk menjadi kreatif kita harus berani keluar dari zona nyaman kita, zona nyaman organisasi atau lembaga. Ide­-ide yang kreatif menarik orang yang kreatif. Organisasi atau lembaga yang kreatif akan menarik pegawai dan banyak orang lain. Kreativitas mampu menyelesaikan hal­-hal yang dilematis. Tantangannya adalah bahwa kita harus terbuka pada ide­-ide kreatif.

Kreatif berarti menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas adalah kemampuan untuk menemukan dan mengembangkan ide­-ide dan cara­-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Gunakanlah kreativitas kita dan orang­-orang di sekitar kita! Kita hendaknya berusaha mencari jalan atau cara kreatif untuk menggapai tujuan dan sasaran. Libatkan orang­-orang dalam proses kreatif yang kita ciptakan untuk memperoleh hasil yang optimal! Dengan kreativitas kita usahakan agar setiap orang tetap berminat dan organisasi atau lembaga tetap berproses dan bergerak dinamis. Kreativitas memang hendaknya diikuti tindakan inovatif, kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah atau peluang.

Setiap hari sebenarnya adalah hari yang sama sekali baru. Hari ini tidak sama dengan hari yang kemarin dan bukan juga hari yang akan datang. Hari ini adalah hari ini. Setiap pagi merekah dengan sinar mentari baru adalah unik. Setiap saat tidaklah pernah sama dengan apa yang telah berlalu. Setiap manusia juga berbeda­-beda. Wajah manusia walau kadang­-kadang ada yang mirip tetapi tetaplah berbeda satu dengan yang lainnya. Masing­-masing pribadi manusia adalah buah kreativitas Sang Mahakreatif, unik dan sekaligus karenanya setiap pribadi juga dikaruniai kemampuan untuk ber­ kreasi. Kita diciptakan segambar dan serupa dengan Tuhan yang Mahakreatif, maka kita juga dianugerahi kemampuan atau potensi kreativitas. Tidak perlu setiap hari ada gagasan baru, tetapi memiliki gagasan baru bukanlah hal yang mustahil. Yang perlu kita ketahui dan yakini adalah bahwa gagasan baru hasil kreativitas kita mungkin terjadi dan dapat terwujud.

Seringkali kreativitas lahir dari keheningan, teramat jarang bahwa kreativitas muncul dari keramaian atau keriuhan suasana, walau bisa saja situasinya ramai tetapi hati dan pikirannya tetaplah hening. Kreativitas lahir dari suatu kesadaran diri dalam keheningan. Inspirasi dan kreativitas muncul dari keheningan, ketenangan pikiran dan hati, bukan pada kebisingan diri. Oleh karena itu untuk menjadi kreatif dibutuhkan juga keterampilan untuk berada dalam kesadaran dan berada dalam keheningan pikir dan hati. Pertama­-tama meyakini bahwa sesuatu hal mungkin, kemudian hening dan memulainya. Lakukan sesuatu, maka akan ada pengaruh dari apa yang kita lakukan tersebut. Komitmen pada langkah pertama akan melahirkan kreativitas. Seringkali yang tidak mudah bagi kita adalah membuat langkah pertama, yaitu keberanian dan keyakinan untuk memulai sesuatu yang baru.

Dalam hal kepemimpinan hendaklah kita tidak mandeg pada satu gaya kepemimpinan tertentu. Gaya kepemimpinan itu banyak variasinya. Gaya yang pas dan tepat adalah yang sesuai dengan kebutuhan, karakter dan tujuan organisasi atau lembaga. Pemimpin yang efektif dan kreatif justru nampak dari kemampuannya memilih dan menerapkan berbagai gaya kepemimpinan sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang ada. Jangan berhenti pada kesulitan, kita harus mendorong diri kita untuk melepaskan atau mengatasinya dengan penuh kreativitas! Gunakan kreativitas kita untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada dari tantangan yang sedang dihadapi! Gunakan kreativitias kita untuk mencari orang yang tepat mengerjakan suatu pekerjaan yang menantang! Gunakan kreativitas kita untuk menempatkan orang pada tempatnya walau orang tersebut adalah orang yang sulit! Bagi seniman, segala sesuatu itu bernilai. Bagi pemimpin hendaknya juga bersikap dan bertindak bahwa setiap orang itu bernilai, sekalipun orangnya sulit. Kita harus bisa “memanfaatkan” mereka sebaik mungkin. Itulah seni kepemimpinan.

Ketika kita membentuk suatu tim, tim yang terbaik adalah yang terdiri dari orang yang memiliki kemampuan yang berbeda­beda, tetapi mereka mampu saling melengkapi dan saling membuat “tantangan” agar pekerjaan mereka dapat menghasilkan yang terbaik. Masakan yang enak terdiri dari banyak bahan bumbu dan juga bahan yang dimasak, berbeda­-beda dan bermacam­-macam kemudian diolah menjadi masakan yang enak. Paling tidak ketika kita memasak, kita memadukan cita rasa manis, asam, asin, pedas, dan aroma. Dalam kelompok atau suatu tim kita juga membutuhkan berbagai macam orang dengan kepribadian yang berbeda tetapi dapat memadukan diri.

“Dari pengalaman sebagai pemimpin saya selalu mengusahakan staf atau tim saya terdiri dari pribadi yang berbeda-beda, sehingga dapat saya kelola untuk saling melengkapi terutama untuk melengkapi kekurangan saya dan untuk menutupi kelemahan saya. Saya tidak membentuk tim saya dengan semua anggota yang sama dengan kepribadian saya, karena dengan demikian saya tidak membentuk tim tetapi hanya memperkuat kepribadian saya. Prinsip saya bentuklah tim yang kuat dengan anggota yang berbeda-beda tetapi memiliki komitmen dan keprihatinan yang sama untuk menggapai sasaran dan mengelola organisasi atau lembaga sesuai dengan visi dan misi yang telah dicanangkan”.

Menjadi kreatif tentu saja menjadi kreatif juga dengan sumber­ sumber daya yang kita miliki. Singkatnya menjadi kreatif dengan apa yang ada. Seringkali kreativitas lahir dari situasi atau hal yang kurang menguntungkan. Bahkan seringkali juga terinspirasi dari pengalaman yang sangat menyakitkan dan dari penderitaan yang pernah dialami. Banyak orang yang mengalami kesuksesan di masa tua walau di masa muda mereka mengalami banyak penderitaan dan kegagalan. Menata ulang dari yang ada merupakan salah satu jalan untuk menjadi kreatif. Belajarlah dari orang­-orang sukses yang banyak mengalami kegagalan atau penderitaan di masa mudanya. Kita akan menimba banyak kekuatan dan inspirasi untuk menjadi kreatif! Bacalah buku kisah Kolonel Sanders yang berhasil dalam bisnis “Kentucky Fried Chicken” nya. Bisa juga membaca kisah penemu “Coca Colanya” Dr. John Pemberton, yang tidak kalah menginspirasi tentang kreativitas. Misalnya ketika kita akan memasak di dapur dan kita sudah merencanakan memasak sesuatu, namun ternyata ketika kita sampai di dapur dan mencari bumbu dan barang yang mau kita masak, beberapa hal tidak kita temukan. Kita tidak memiliki waktu lagi untuk berbelanja, maka jalan yang terbaik adalah mengatur ulang apa yang kita rencanakan sesuai dengan yang ada. Seringkali justru dengan penuh kreativitas, kita dapat menyiapkan masakan yang berbeda dari biasanya.

“Masalah yang kita hadapi tidak akan dapat kita selesaikan dengan cara berpikir yang selevel sewaktu kita menciptakannya.” - Albert Einstein