Beberapa cara untuk melipatgandakan rasa syukur.

1. Tulislah catatan atau surat “terima kasih”! Kita dapat menjadi lebih berbahagia dan memelihara relasi yang lebih nyaman dengan orang lain dengan menuliskan “surat terima kasih” yang mengungkapkan kegembiraan dan penghargaan kita terhadap orang-orang yang berpengaruh baik dalam hidup kita. Kirimkanlah surat “terima kasih” itu, atau jikalau memungkinkan, lebih baik kalau dibacakan langsung di hadapan orang yang kita kirimi surat “terima kasih” itu. Biasakanlah menulis catatan atau surat “terima kasih” ini paling tidak satu bulan satu kali. Penting juga sekali waktu membuat surat “terima kasih” kepada diri sendiri, karena berterima kasih pada diri sendiri juga akan meningkatkan rasa syukur dan harga diri kita secara positif.

2. Berterima kasih kepada seseorang dalam pikiran dan hati kita. Jika kita tidak memiliki waktu luang untuk menulis catatan atau surat “terima kasih”, kita dapat melakukannya hanya di dalam pikiran dan hati kita (kita batinkan). Luangkan waktu untuk berterima kasih kepada seseorang yang telah berbuat baik atau menolong kita dan sampaikan dalam batin kita secara personal dan individual. Walaupun tidak tampak secara visual dan tidak didengarkan langsung oleh orang tersebut, namun hal ini tetap memberikan pengaruh pada besarnya rasa syukur kita, dan menjadikan ikatan relasi kita dengannya semakin menguat.

3. Menulis jurnal syukur. Biasakanlah untuk membuat jurnal syukur secara berkala, namun rutin atau ajeg, dan kemudian bagikan atau ceritakan kepada orang-orang yang dekat dengan kita, keluarga atau sahabat di sekitar kita! Tentu hal ini membutuhkan keseriusan dan komitmen terhadap waktu yang telah kita tentukan. Karena jurnal lebih bermanfaat dan bernilai jikalau dilakukan secara rutin, tidak hanya kalau kita sedang ingat atau ingin menulis saja. Membaca ulang atau menceritakan kisah atau hal yang telah kita tuliskan pada jurnal syukur kita, besar manfaatnya untuk melipatgandakan dan me- ningkatkan kualitas rasa syukur kita, bahkan juga untuk kita tebarkan kepada orang lain.

4. Menghitung dan merenungkan berkat-berkat yang kita terima. Luangkan waktu paling tidak satu minggu sekali untuk mengingat, merenungkan, dan menuliskan berkat-berkat melimpah yang telah kita alami dalam satu minggu! Renungkan saat-saat kita mengalami penuh berkat dan hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang menuntun kita untuk bersyukur! Sering kali terbantu kalau kita menentukan jumlahnya mungkin tiga sampai lima peristiwa dalam satu minggu. Ketika kita menuliskannya atau mengingatnya, tulislah atau ingatlah secara khusus suasana yang kita alami ketika peristiwa atau hal itu terjadi. Dalam hal ini yang dipentingkan bukanlah banyaknya hal atau peristiwa, tetapi lebih kualitas kita dalam merenungkan dan mensyukurinya.

4. Berdoa dan bermeditasi. Berdoa, untuk mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih yang dilakukan secara rutin, akan meningkatkan rasa syukur kita. Meditasi yang berpusat pada hal-hal yang terjadi di dalam hidup kita, akan meningkatkan rasa bersyukur kita. Kita dapat menggunakan kata-kata tertentu yang berkaitan dengan bersyukur, misalnya: damai, kasih, harapan, tenang, sukacita, dan lain sebagainya. Kita juga dapat berpusat pada hal-hal yang membuat kita bersyukur, misalnya: kesehatan yang prima, mentari yang bersinar cerah, suara yang merdu, teman-teman yang baik, dan lain sebagainya. Kita dapat memulai dengan hal-hal atau peristiwa-peristiwa di dalam kehidupan keluarga kita, teman atau sahabat kita, rekan-rekan kerja, dan semakin meluas dalam lingkungan masyarakat di sekitar kita. Kita juga dapat berpusat pada orang-orang tertentu yang sungguh menyayangi, mendukung, menolong, menginspirasi kehidupan kita. Dan masih banyak lagi hal-hal, peristiwa-peristiwa, dan pribadi- pribadi yang dapat kita jadikan sebagai pusat doa atau meditasi syukur kita.