GENERAL COUNCIL F.I.C. - Prins Bisschopsingel 22, 6211 JX Maastricht, The Netherlands  Phone: *31 (0) 43 3508373
Saturday, April 20 2024  - 1 User Online  
HOMEGUESTBOOKCONTACT USFORUM 



05.01.2023 02:55:00 1845x read.
INSPIRATION
Penerimaan dan Keramahan (Bro. Theodorus S. FIC)

Penerimaan dan Keramahan. 

“Senyuman dan sapaan ramah menciptakan suatu sukacita yang tak terkira”
- (William Shakespeare) - 

Mengalami dan merasa diterima itu merupakan suatu pe­ ngalaman yang sangat indah dan membahagiakan. Betapa bahagianya kita kalau diterima dan “dianggap” dan betapa 

sedihnya kalau kita ditolak dan tidak dianggap. Bayangkan ketika kita mengalami tidak diterima oleh orang lain! Pastilah kita merasa sedih dan tidak berarti. Kita merasa bukan siapa­siapa. Setiap orang ingin diakui, disapa dan diterima, dilibatkan dalam suatu kelompok. Setiap orang ingin dilibatkan sebagai bagian yang diperhitungkan dalam keseluruhan. Penerimaan merupakan kekuatan yang amat menakjubkan bagi siapa saja. Senyuman dan sapaan besar artinya bagi siapapun, namun sering dianggap remeh. Kita hendaknya membiasakan diri sebagai pimpinan yang setiap hari tersenyum dan menyapa mereka yang ada di sekitar kita. Kuncinya adalah penerimaan dengan sapaan dan senyuman terus­menerus ketika menjumpai seseorang, siapapun mereka. 

Ketika saya menjadi seorang pemimpin di salah satu sekolah, maka pertama­tama saya meluangkan waktu untuk mengadakan perjumpaan secara pribadi dengan semua pendidik dan tenaga pendidik, kemudian dengan semua perangkat yang ada, termasuk sebisa mungkin mengunjungi dan mengenali keluarga mereka. Hal ini saya nilai penting agar saya dapat belajar menerima mereka secara tulus. Sapaan pribadi menjadi penting dalam suatu kepemimpinan. Hal ini saya lakukan ketika memimpin di sekolah­sekolah lainnya. Saya mengalami bahwa hal tersebut membawa kesuksesan sekolah, bukan kesuksesan saya, karena yang mencapai adalah semua, mungkin saya malah hanya sedikit partisipasi langsungnya. Begitu juga ketika saya diberikan amanah untuk memimpin suatu lembaga yang lebih besar. Selain melaksanakan sapaan dan pertemuan ke masing­masing pribadi di kantor, saya juga meluangkan waktu untuk mengunjungi dan menyapa sebagian besar sekolah yang bernaung pada lembaga yang sedang saya pimpin. Berbicara dengan kepala sekolah dan staf, pendidik dan tenaga pendidik, para murid dan sebagian orang tua. Hal ini memudahkan saya untuk lebih mengenali orang­orang yang akan bekerja sama dengan saya, tetapi sekaligus saya juga lebih mengenali situasi dan kebutuhan lapangan. 

Ada baiknya pimpinan merefleksikan bagaimana mereka mem­ bangun relasi dan komunikasi dengan rekan sekerja atau dengan anggotanya. Mungkin ada yang tidak pernah diajak berbicara, mung­ kin ada yang hanya kadang­kadang saja, dan tentu saja ada yang lebih sering. Pertanyaannya adalah mengapa demikian. Bagaimana kita berelasi dengan mereka, apakah hanya yang berkaitan dengan tugas dan selalu bersifat serius atau juga menyangkut kehidupan pada umumnya dan bersifat santai. Menunjukkan minat dan peng­ hargaan kita terhadap apa yang sedang atau telah mereka kerjakan merupakan cara yang baik untuk menyapa dan menerima mereka. Pemimpin hendaknya mampu menghargai, mengakui, dan menyapa secara hangat mereka yang dipimpin. Pemimpin hendaknya mampu membuat orang lain merasa bernilai dan dibutuhkan bukannya disepelekan dan hanya dimanfaatkan. 

Kita hanya memiliki satu kali kesempatan untuk memberikan kesan pertama kepada orang lain. Tidak ada dua kali kesempatan. Kesan pertama itu hanya satu kali untuk selamanya. Kesan pertama akan memberikan pengaruh jangka panjang. Oleh karena itulah perlunya memberikan kesan pertama yang baik dan benar, yang menarik tanpa bersikap munafik dan berlebih­lebihan. Siapapun kita ingin disapa dan diterima dengan penuh kehangatan. Bayangkan seandainya kita bertamu, tetapi diterima dengan sapaan dingin tanpa senyuman. Bayangkan ketika kita bertamu di kantor atau hotel dan tidak diacuhkan oleh penerima tamu, atau dibiarkan lama menunggu tanpa kepastian, tanpa sapaan. Pastilah kita merasa tidak dianggap kehadiran kita dan kita merasa “dianggap angin lalu” saja. Siapapun ingin diakui kehadirannya, oleh karena itu penerimaan dan sapaan diperlukan setiap saat dan kapan saja. Seorang sahabat menulis demikian: 

Saya adalah salah satu orang yang percaya bahwa kesan pertama sangat penting dalam sebuah hubungan. Bila dalam perjumpaan pertama kita dapat memberikan kesan yang baik, hangat, dan ramah, maka akan mempermudah kita untuk membangun relasi yang baik dengan orang lain. Sebaliknya, bila di perjumpaan pertama, kita menampakkan wajah galak, judes, atau terkesan sombong, maka orang lain akan sulit terbuka dan enggan untuk menjalin relasi yang lebih dalam. Kita tidak pernah tahu, sejauh mana kita akan berhubungan dengan seseorang. Maka, berikanlah kesan positif, penerimaan dan keramahan dalam setiap perjumpaan.”

Mengenalkan diri dan mengenal orang lain merupakan hal yang sangat penting. Pengenalan berarti merupakan pengakuan dan penghargaan terhadap kehadiran seseorang. Sangatlah sulit melibatkan seseorang secara antusias jika mereka merasa bukan sebagai bagian dari kita, sebagai orang luar, bukan bagian dari kelompok. Pengenalan ini tentu tidak hanya sekedar basa­basi dan singkat saja, tetapi merupakan pengenalan yang cukup, sehingga dapat dilanjutkan dengan perasaan nyaman dan lebih mendalam lagi. Perkenalan yang baik merupakan suatu penghargaan juga. Jika seseorang merasa dihargai dan diterima dengan baik, dia akan merasa diterima dan bekerja seoptimal mungkin. Setiap kali akan ada rapat, saya mempersiapkan diri dengan baik tidak hanya tentang bahan rapat, tetapi juga mengenai pribadi, perasaan, dan pikiran saya. Saya tidak peduli apakah orang lain mempersiapkan diri dengan bahan yang baik atau tidak. 

Perkenalan selalu menguntungkan semua pihak. Semakin kita mengenal seseorang, semakin kita mengenal banyak orang dan dikenal, kita terbantu untuk mengadakan kerja sama, meminta bantuan, dan meringankan kita. Orang yang bekerja sama akan menyegarkan dan meningkatkan vitalitas masing­masing. Perkenalan yang bersahabat dan hangat akan menciptakan suasana yang hangat dan masing­masing merasa nyaman untuk bekerja bersama. Sebagai organisasi atau lembaga yang mengorganisir suatu acara, perkenalan terhadap pegawai atau orang baru, sangatlah menguntungkan dan bernilai baik bagi pendatang baru maupun yang sudah lama. Acara ini hendaknya tidak hanya sekedar seremonial belaka, tetapi diciptakan agar mereka sungguh merasa diterima dan dihargai, sehingga kemudian dapat bersama hadir dan bekerja secara nyaman dan memuaskan semua pihak. Lebih­lebih penerimaan, sapaan, dan penghargaan dari pimpinan tertinggi akan memberikan kesan mendalam bagi pendatang baru. 

Salah satu hal yang perlu diperhatikan juga ketika menerima telepon entah telepon pribadi atau telepon lembaga atau organisasi. Sebab sikap kita menerima telepon dapat merusak suatu hubungan. Dalam hal ini seseorang yang menerima telepon jauh lebih penting daripada pimpinan. Oleh karena itu sangat perlu melatih orang yang akan ditugasi sebagai penerima telepon. Bahkan pimpinan sendiri juga perlu terlatih ketika menerima atau menelepon dengan cara yang baik, benar, penuh keramahan, dan penghargaan. 








^:^ : IP 9.9.7.1 : 1 ms   
BROTHERS FIC
 © 2024  http://brothers-fic.org//