|
01.05.2020 17:16:51 4162x read. INSPIRATION Keseimbangan aspek spiritualitas, mental, emosional, dan fisik. (Theo Riyanto FIC) Keseimbangan aspek spiritualitas, mental, emosional, dan fisik. (Theo Riyanto FIC) Dari keempat aspek keberadaan diri manusia, aspek spiritual sering kali dipandang sebagai yang paling penting dalam kehidupan religius, dan sering kali meremehkan aspek-aspek yang lainnya. Memang tidak dapat disangkal bahwa aspek spiritual merupakan aspek yang mendasar dalam keberadaan diri manusia. Padahal keempat aspek keberadaan diri hendaknya diperhatikan dan dikembangkan secara seimbang dan integral. Aspek spiritual akan membangun kesadaran kebersatuan dengan seluruh alam semesta, makna dan tujuan hidup, serta akan keberadaan yang mengatasi keberadaan diri, yaitu Tuhan, Sang Pemilik Kehidupan seluruh alam semesta. Aspek ini mendasari dan meresapi aspek mental, emosional, dan fisik. Jikalau aspek spiritual tidak dikembangkan, seseorang akan mengalami kekosongan, keterasingan, dan kehilangan. Kehilangan kontak dengan hakikat keberadaan diri, mengalami kekosongan makna kehidupan, serta keterasingan dengan diri sendiri dan alam semesta. Untuk mengembangkan aspek rohani ini diperlukan kebiasaan penyadaran diri dan kontak rohani. Oleh karena itu, meditasi, kontemplasi, doa, bacaan rohani, rekoleksi, retret, perayaan-perayaan sakramen, pembedaan Roh, menjadi penting dan utama dalam kehidupan setiap bruder dan suster. Aspek mental keberadaan diri juga perlu dikembangkan dan mendapatkan perhatian yang seimbang. Oleh karena itu, di dalam pembinaan dan pendidikan, para calon bruder atau suster hendaknya tidak begitu saja ditimbuni dengan hal-hal rohani, namun perlu dipersiapkan dan dikembangkan terlebih dahulu dari aspek mental, emosional, dan juga fisik mereka.Sering kali para religius awam memiliki kematangan rohani yang baik, namun secara mental dan emosional kurang berkembang dengan baik. Adapun yang dimaksud dengan aspek mental di sini adalah kecerdasan dan kemampuan untuk berpikir dan berargumentasi. Aspek mental terdiri atas pemikiran-pemikiran, nilai-nilai, sikap- sikap, dan keyakinan-keyakinan tertentu. Aspek mental ini perlu dikembangkan dengan baik dan tepat, sehingga dapat mendasari dan mempertanggungjawabkan aspek spiritual dan mengelola aspek emosional dan fisik. Aspek mental yang dikembangkan dengan baik akan menjadikan seseorang terbiasa mampu berpikir jernih, terbuka akan pemikiran orang lain dan pemikiran baru, dan mampu mengumpulkan banyak pengetahuan dan kebijaksanaan dari pengalaman hidup dan dunia sekitar. Tujuan dari pengembangan aspek mental adalah agar mereka semakin memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan yang baik dan tepat, semakin memiliki keyakinan dan nilai hidup yang sesuai dengan aspek spiritualitas. Aspek emosional adalah aspek perasaan yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengalami hidup secara mendalam, mengalami perasaan-perasaan dalam berhubungan dengan Tuhan, sesama, dan dunia sekitar. Perasaan merupakan bagian yang penting dan terdalam dalam kehidupan pribadi dan masing-masing hendaknya menghargai dan menghormati perasaan-perasaan yang dimiliki. Pada dasarnya, setiap perasaan itu netral sifatnya, tidak “negatif” dan juga tidak “positif”. Menjadi positif atau negatif tergantung pada penilaian dan akibat dari sikap dan perbuatan karena perasaan-perasaan tersebut. Dengan mengalami perasaan secara sehat dan tepat, akan menjadikan seseorang bergerak bebas dan karenanya akan menjadikan diri sehat dan sejahtera secara fisik dan perasaan. Aspek fisik juga sangat perlu diperhatikan oleh para bruder dan suster. Pada waktu masih muda, mungkin mereka aktif berolahraga dan menjaga kesehatan; namun pada waktu masa medior, pada umumnya kurang memberi perhatian pada aspek fisik, sehingga pada masa senior sering kali “menderita” beberapa penyakit dan dalam kondisi yang tidak sehat. Aspek fisik, yaitu tubuh, perlu mendapatkan perhatian dan pengembangan seperti seseorang memperhatikan dan mengembangkan aspek- aspek lainnya. Mengembangkan aspek fisik dengan baik dan tepat akan membuat seseorang mampu menjaga dan memelihara kesehatan, vitalitas tubuh, dan lebih nyaman serta efektif dalam hidup mereka. Hal ini berkaitan dengan kesejahteraan hidup. Mereka hendaknya menjaga agar tubuh mereka tetap sehat, kuat, segar, dan memuaskan. Kalau tubuh mereka sehat, segar, kuat, dan memuaskan, akan menolong mereka untuk menyadari keberadaan fisik yang lain dan juga menjaga kesehatan aspek yang lain.
|