GENERAL COUNCIL F.I.C. - Prins Bisschopsingel 22, 6211 JX Maastricht, The Netherlands  Phone: *31 (0) 43 3508373
Saturday, April 27 2024  - 1 User Online  
HOMEGUESTBOOKCONTACT USFORUM 



20.09.2020 16:47:45 4622x read.
INDONESIA
Sambutan Pemimpim Umum Kongregasi FIC, 20 SEPTEMBER, 2020.

Sambutan Pemimpim Umum Kongregasi FIC,

20 SEPTEMBER, 2020

Yang Mulia Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Uskup Agung Semarang, para tamu terkasih, dan para bruder dan frater sekalian,

Izinkan saya memulai sambutan ini dengan mengungkapkan rasa syukur yang mendalam kepada Allah atas karunia panggilan kita ke dalam hidup yang dibaktikan ini dan atas kongregasi kita kepada Ibu Gereja. Atas nama seluruh Kongregasi, dan khususnya anggota Dewan Umum,  saya dengan gembira dan tulus hati mengucapkan selamat kepada Anda, yang pada saat ini berkumpul untuk merayakan 100 tahun kehadiran para bruder FIC di Indonesia. Perayaan istimewa ini bukan hanya untuk Anda, para bruder dan frater di Indonesia,  melainkan juga merupakan perayaan seluruh Kongregasi FIC secara keseluruhan dan untuk gereja Indonesia.

Sejarah singkat

Penting untuk dicatat bahwa kita tidak hanya merayakan puncak perjalanan 100 tahun FIC hadir dan berkarya di Indonesia, tetapi kita merayakan kemurahan hati Allah dan kasih-Nya bagi kita dan rakyat Indonesia pada umumnya. Kasih Allah itu menjadi nyata pertama-tama melalui sebuah GAGASAN yang muncul dalam benak para imam Yesuit yang telah lebih dahulu berkarya di tengah-tengah masyarakat di Jawa. Mereka mengundang Kongregasi Bruder FIC untuk  berkerjasama dengan mereka dalam bidang pendidikan dan pembinaan kaum muda. GAGASAN yang mulia tersebut terrealisasi setelah mendapatkan tanggapan positif dari Bruder Pemimpin Umum, Br. Bertholdus, yang mengirimkan lima bruder Belanda: August, Lebuinus, Eufrasius, Constantius, dan Ivo untuk memulai misi FIC pertama di luar Belanda. Kelima bruder tersebut datang untuk mewartakan Kabar Gembira dengan perkataan dan perbuatan dan mewujudnyatakan Kerajaan Allah (Konstitusi FIC art. 19). Mereka tiba di pelabuhan Batavia (Jakarta) pada 19 September 1920, dan disambut langsung oleh Rm. van Lith.

Pada hari berikutnya, 20 September 1920, mereka melanjutkan perjalanan dengan kereta api dan tiba di Yogyakarta untuk memulai komunitas FIC pertama di Indonesia. Sejak itu, misi dan kisah FIC terus berlanjut sampai saat ini. Oleh karena itu, hari ini juga merupakan hari yang tepat bagi kita untuk memberikan penghargaan dan penghormatan kepada mereka yang melalui berbagai macam cara telah berkontribusi untuk membangun misi FIC di Indonesia, dan  tentu saja, kepada lima bruder pionir yang gagah berani, yang kini telah beristirahat abadi bersama Allah. Dari sudut pandang budaya dan tradisi manusiawi, Provinsi Indonesia merupakan "anak sulung" dari Kongregasi FIC yang awalnya hanya merupakan Kongregasi Belanda.

 Pertumbuhan dan perkembangan Karya Kerasulan

Dengan penuh keyakinan, saya menyampaikan bahwa di Indonesia, cita-cita dan misi kongregasi FIC telah tumbuh dan berkembang melampaui batas negara menuju ke arah yang lebih luas. Jumlah bruder di Indonesia saat ini, tidak termasuk para novis dan postulant, adalah 127 yang tersebar di 25 komunitas untuk melayani umat Allah di 6 Keuskupan. Jumlah tersebut telah melebihi 50% dari keseluruhan anggota Kongregasi. Provinsi Indonesia diberkati dengan sumber daya manusia dan karya kerasulan terbesar dalam kongregasi. Anda juga masih diberkati dengan  satu bruder asli Belanda yang masih aktif berkarya yaitu Br. Wilhelm Leensen. Meneladan contoh yang baik dari provinsi induk, Belanda,  Anda juga telah mengutus bruder-bruder ke provinsi lain: dua di Chili, dua di Malawi, tiga di Belanda, dua di antara mereka melayani di area kepemimpinan sebagai anggota Dewan Umum. Selama bertahun-tahun, Para Bruder di Provinsi Indonesia telah diakui oleh gereja dan masyarakat pada umumnya sebagai salah satu lembaga yang menyediakan pendidikan berkualitas tinggi. Banyak dari Anda memainkan peran penting di keuskupan-keuskupan dan bahkan di tingkat nasional. Karya kerasulan Provinsi diselenggarakan di bawah dua yayasan, yaitu: Yayasan Pangudi Luhur yang mengurus karya kerasulan pendidikan melalui sekolah-sekolah dan Yayasan Budi Mulya Semarang yang menangani karya kerasulan non-sekolah.

Syukur dan terima kasih kepada Allah, kepada Anda para bruder dan frater, para karyawan dan semua yang telah berkerjasama

Selama bertahun-tahun, dengan kerjasama yang baik dengan banyak pihak, para bruder FIC Provinsi Indonesia telah memberikan kesaksian kerasulan yang terpercaya, penuh dengan dedikasi, dan belas kasih terutama kepada kaum muda, yang miskin, yang membutuhkan, dan orang-orang lemah lainnya dalam masyarakat. Allah telah memberkati Provinsi Indonesia dengan kepemimpinan yang baik selama bertahun-tahun, sehingga buah-buah yang istimewa dapat kita nikmati dan rayakan pada hari ini.

Para bruder dan frater, semua itu merupakan wujud penyelenggaraan kasih Allah. Perlindungan dan bimbingan-Nya kepada Anda terus berlangsung tahun demi tahun. Dan sebagai hamba Allah, Anda telah berusaha menanggapi tanda-tanda zaman dan kebutuhan gereja di Indonesia dengan setia. Hal itu layak untuk dipuji. Meniru contoh yang baik dari Provinsi Belanda, Anda pun telah memperluas kesaksian hidup dan karya kerasulan kita di luar perbatasan Indonesia menuju Timor Leste. Para burder dan frater terkasih, Anda semua telah melakukan yang terbaik dalam memelihara dan hidup sesuai dengan cita-cita kongregasi. Allah kiranya mengetahui segala pengorbanan yang Anda buat untuk membangun kerajaan-Nya. Pendiri kita Msgr. Louis Rutten dan Bro. Bernardus Hoecken kiranya juga berkenan dengan ketekunan dan kesetiaan Anda yang dengan berbagai cara terus menumbuhkembangkan karya kerasulan berlandaskan visi yang telah mereka letakkan pada tahun 1840. Seraya tetap mengharapkan berkat-berkat Allah untuk sekarang dan yang akan datang, atas nama para bruder dan frater seluruh kongregasi, saya dengan rendah hati mengungkapkan rasa terima kasih kepada Anda masing-masing.

Kepada para bruder serta frater yang terkasih, setelah seratus tahun melayani dengan setia,  sekarang Anda “mempunyai banyak saksi, yang bagaikan awan mengelilingi kita" (Ibrani 12: 1); Anda “telah bertanding yang baik”;... dan "telah memelihara iman" (2 Timotius 4:7). Kami mengucapkan selamat kepada Anda sekalian dan berdoa kepada Allah agar berkat-Nya terus-menerus mengalir untuk Anda, semua rekan kerja dan sabahat Anda. Meski demikian, mengikuti nasihat Santo Paulus yang mengatakan "Dan kamu, Saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik." (2Tesalonika 3:13), saya mendorong Anda untuk terus bertekun dalam kasih persaudaraan di antara Anda sekalian dan dalam pelayanan kepada orang-orang yang dipercayakan ke dalam reksa pastoral Anda, dengan mata yang senantiasa tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan (bdk. Ibr 12: 1.2). Karena pelayanan kepada Allah dan sesama umat manusia merupakan rahasia kehidupan kekal.

Pertanyaan yang relevan untuk perhatian sekarang dan di masa depan

Para Sahabat terkasih, jika semua yang kita lakukan dalam sehari, dalam sebulan, dan bahkan dalam seratus tahun tidak dilakukan dengan kasih kepada Allah dan umat-Nya di bumi ini, maka hal itu merupakan kesia-siaan belaka. Merayakan 100 tahun Kongregasi FIC hadir dan berkarya di Indonesia merupakan waktu yang tepat untuk melihat kembali sejarah dan merenungkan apa yang telah Anda capai berkat belas kasih karunia Allah bersama dengan pihak-pihak lain yang berkerjasama dengan Anda.

Penting juga untuk melihat ke arah masa depan dengan penuh keberanian dan tekad yang bulat; optimisme dan harapan, sekaligus percaya penuh pada kasih karunia Allah. Oleh karena itu, sebagai "provinsi sulung" dan terutama menghadapi kenyataan bahwa "sang ayah" (Para bruder di Belanda) saat ini telah mendekati saat-saat akhir, Anda hendaknya berani mengambil peran sebagai “pembimbing”, dan memberikan teladan yang baik untuk provinsi-provinsi yang lebih muda. Bagaimana hal ini hendak Anda lakukan? Apa yang akan Anda lakukan untuk memelihara semangat internasionalitas "Keluarga FIC" kita?" Dua pertanyaan ini relevan dan perlu dipikirkan secara sungguh-sungguh bagi kepemimpinan provinsi Indonesia saat ini dan nanti.

Kesimpulan

Bapa Uskup, para hadirin, para bruder dan frater terkasih, saya mengerti bahwa sebagai manusia kita akan selalu berjumpa dengan aneka tantangan. Perjalanan 100 tahun para bruder FIC di Indonesia telah mengajar kita untuk menghadapi aneka tantangan dengan penuh iman, ketabahan, harapan, dan kesabaran secara luar biasa. Mengikuti jejak pendiri KOngregasi FIC yang tercinta: Mgr Louis Rutten dan Br. Bernardus Hoecken, para bruder telah benar-benar meninggalkan keinginan sendiri untuk melakukan kehendak Allah.

Seraya bersyukur atas pengalaman masa lalu, dengan penuh kepercayaan, saya berdoa bersama dan untuk Anda semua. Saya berharap Anda semua tetap tabah dalam harapan dan penuh sukacita untuk masa depan. Semoga Allah segala kebaikan yang memberkati masa lalu kita, juga memberkati masa kini kita dan masa yang akan datang. Semoga Bunda Maria, pelindung kongregasi FIC, terus mendoakan Anda. Semoga Anda masing-masing menerima karunia semangat dan daya yang baru dalam pelayanan kepada Kerajaan Allah.

Saya dengan sungguh-sungguh berdoa agar setiap bruder dan frater tidak akan pernah berhenti merindukan dan senantiasa merasa haus akan Allah dan kebenaran-Nya. Semoga Anda mengalami setiap hari sebagai keajaiban dan karunia dari Allah dan untuk Allah. Akhirnya, semoga Anda berani merangkul pasang surut kehidupan dan tetap memelihara optimisme Anda dalam menghidupi panggilan mulia ini. Terimakasih.

Br. Augustine Kubdaar

Pemimpin Umum








^:^ : IP 9.9.7.1 : 2 ms   
BROTHERS FIC
 © 2024  http://brothers-fic.org//