GENERAL COUNCIL F.I.C. - Prins Bisschopsingel 22, 6211 JX Maastricht, The Netherlands  Phone: *31 (0) 43 3508373
Monday, May 20 2024  - 1 User Online  
HOMEGUESTBOOKCONTACT USFORUM 



24.12.2014 12:10:32 6723x read.
INDONESIA
News from Indonesia, December 2014.

No: 12/SE-DP/XII/2014.
Yth. Para Bruder dan Frater.
di KOMUNITAS
Salam kasih persaudaraan,
Perjalanan tahun 2014 akan segera berakhir dan kita akan memasuki tahun 2015. Dengan merefleksikan pengalaman kasih Allah sepanjang tahun 2014 merupakan salah satu sarana yang bisa membuat kita belajar dan bercermin dari apa yang kita upayakan selama setahun terakhir. Sebagai religius bruder, kita menyadari bahwa keberadaan kita merupakan jawaban atas panggilan Tuhan. Dia yang mempunyai insiatif atas hidup kita. Kitab Hukum Kanonik 574 § 2 dengan tegas menyebutkan bahwa, “Ke dalam status itu (hidup sebagai religius yang berprasetia) orang-orang beriman tertentu secara khusus dipanggil Allah, agar dalam kehidupan Gereja itu mereka menikmati anugerah khusus dan seturut tujuan serta semangat tarekat, berguna bagi perutusannya yang
menyelamatkan”. Meski inisatif tersebut dari Allah melalui Roh Kudus, kita sebagai manusia mempunyai kebebasan untuk menjawab dan mengikutinya. Pilihan menjadi religius bruder menjadikan kita lebih bebas untuk mencintai Allah (bdk. Perfectae Caritatis art. 12). Pilihan itu kita rawat, kita jaga, kita tumbuhkembangkan dalam
hidup ini, khususnya pada tahun ini dengan mendalami bahan renungan setiap bulan, bahan rekoleksi, atau kesempatan retret tahunan. Aspek lain yang perlu kita sadari atas pilihan bebas kita adalah suka cita dan
kegembiraan dalam melakoni perjalanan hidup ini. Dengan kegembiraan, kebahagiaan, atau kepenuhan hidup yang kita alami, kita dimungkinkan melayani sesama dengan murah hati. Pengalaman Rasul Paulus dalam menjawab panggilan Tuhan kadang mengalami kesulitan bahkan pernah akan dibunuh, tetapi dia tetap menyebutkan bahwa, “dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan” (Kis. 20:19). Meski demikian, dia mengalami suka cita dan umat sangat terharu ketika berpisah dengan jemaat yang dibinanya (bdk. Kis. 20: 37-38).
Memasuki Tahun Hidup Bakti, dan secara istimewa kita menyongsong perayaan 175 tahun berdirinya kongregasi dan 95 tahun kehadirannya di Indonesia, kita perlu menyadari dan menegaskan kembali jati diri kita sebagai religius bruder. Dalam pesan KWI menyongsong Tahun Hidup Bakti 2015 yang diberi judul “Betapa Indah, Panggilan-Mu Tuhan” (bdk. Maz. 84: 2) dijelaskan pentingya pengalaman kasih Allah yang menegaskan identitas kita sebagai religius. Salah satu bagian pesan KWI tersebut menjelaskan bahwa, “Hidup Bakti adalah suatu cara hidup khusus bagi mereka yang mengalami sapaan pribadi oleh Allah dan menanggapinya secara khas. Sapaan ini pada hakekatnya adalah sapaan kasih, yang menjadikan seorang religius menjadi teguh, bersemangat, dan senantiasa gembira dalam menghayati hidup baktinya. Karena cinta yang diperoleh dari perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus itulah para pemeluk hidup bakti mengalami sentuhan rohani dan terdorong untuk menjadi nabi yang siap menjadi pendengar dan pelaku sabda (bdk. Luk 10: 25-37), dan akhirnya mendorong mereka menghayati panggilan hidup mistik, yang nyata dalam hidup doa yang mendalam, serta pada kepekaan terhadap tanda-tanda zaman.”
Para bruder dan frater, kita sedang memasuki masa adven. Masa Adven adalah masa persiapan untuk menyambut kedatangan Kristus. Masa ini perlu kita isi dengan pertobatan, yaitu membersihkan rumah hati kita, agar Kristus dapat lahir kembali di hati kita. Kalau kita mempersiapkan diri dengan baik, maka kita akan mengalami Kristus yang hadir di dalam hati kita, sehingga kita juga akan mempunyai tujuan yang sama dengan Inkarnasi Kristus, yaitu untuk mengasihi dengan memberikan diri kepada sesama kita. Dengan kata lain, Natal mengingatkan kita untuk dapat berbagi kasih dengan sesama sebagaimana yang telah diteladankan oleh Yesus kepada kita. Para bruder dan frater yang terkasih, sambil menyiapkan diri menyambut Yesus di dalam rumah hati kita, sebagai pribadi, sebagai komunitas, dan sebagai provinsi, berikut ini kami sampaikan beberapa peristiwa yang ikut mewarnai perjalanan kita selama sebulan terakhir.
1. Pertemuan Bruder Muda
Pada hari Sabtu, 8 November sampai dengan Minggu, 9 November telah berlangsung pleno atau pertemuan bruder muda di Komunitas Don Bosko Semarang. Pertemuan bertemakan “Sapaan Allah yang adalah Kasih dalam Bimbingan Rohani” dihadiri oleh 20 bruder dari 22 bruder muda yang ada di Provinsi Indonesia.
Pertemuan dibuka dengan doa oleh Br. Christianus Eko Wahyudi dan dilanjutkan kata pengantar pertemuan oleh Br. Simon mewakili Tim Pemantap Panggilan Bruder Muda. Sesudahnya Br. Sidharta memberi masukan tentang “Pengalaman kasih Allah sebagai dasar hidup FIC”.
Sesudah makan malam Br. Petrus Anjar memberi penjelasan “Pentingnya wawancara dengan Pemimpin Komunitas dan Pembimbing Rohani” berdasar Konstitusi, dan Statuta Provinsi. Pertemuan diakhiri dengan doa penutup, dipimpin oleh Br. Antonius Widyanto, pukul 21.00.
Pertemuan Minggu, 9 November, dibuka dengan Perayaan Ekaristi yang dipersembahakan oleh Rm. Joseph Pedhu, CP. Sesudah sarapan, Br. Hans Gendut memberi pengantar untuk sharing pelaksaanaan Panduan Program Pemantapan Panggilan Bruder Muda. Sesudah pengantar, para bruder muda sharing dalam kelompok kecil dan hasilnya disampaikan dalam pleno. Pada kesempatan tersebut para bruder muda juga menginformasikan kegiatan regio yang sudah terlaksana dan kegiatan yang akan diusahakan bersama.
Sesudah minum, Br. Andrias Purwanto selaku Koordinator Bruder Muda menjeskan program bruder muda menyambut perayaan 175 tahun berdirinya kongregasi dan 95 tahun di Indonesia. Br. Purwanto menjelaskan program promosi panggilan yang akan dilaksanakan dibeberapa komunitas.
Sebelum doa penutup, Br. F.A. Dwiyatno memberikan peneguhan dan mengajak bruder muda untuk mengembangkan diri sesuai dengan buku panduan dalam aspek hidup manusiawi, kristiani, dan hidup religius. Br. Kusworo menutup pertemuan dengan doa bersama.
2. Perayaan Ekaristi di Kerkof FIC Ambarawa
Pada bulan November kita diberi kesempatan secara khusus untuk mendoakan keluarga, sahabat dan para bruder yang telah mendahului kita.
Pada hari Minggu, 9 November, para bruder dari Komunitas Don Bosko (Candi dan Wisma Bernardus), Komunitas Ambarawa, dan Komunitas Salatiga mendoakan para bruder yang telah meninggal dengan Perayaan Ekaristi yang dipersembahkan oleh RM. Joseph Pedhu, CP. Perayaan Ekaristi dimulai pada pukul 16.00 selanjutnya tabur bunga bersama.
Sesudahnya, para bruder komunitas Ambarawa telah menyediakan santap malam bersama. Semoga para bruder yang telah mendahului kita senantiasa menjadi pendoa dan sumber inspirasi bagi kita dalam meniti peziarahan hidup di dunia ini.
3. Retret Gelombang III
Telah berlangsung retret gelombang III pada 23 – 30 November di Rumah Retret Panjer Enjing, Gedanganak, Ungaran. Retret gelombang III diikuti 23 bruder medior dan didampingi oleh Rm. Josephus Darminta, SJ. Selama retret berlangsung, Br. F.A. Dwiyatno menyediakan diri untuk bimbingan bagi yang memerlukan. Tema yang direnungkan selama retret sama dengan tema tahun 2014 yakni, “Menjadi Saksi Allah yang adalah Kasih sebagai Penghayatan dan Pengamalan Hidup Bakti’.
Untuk membantu para bruder mencerna tema tersebut, Rm. Darminto menyiapkan bahan dengan judul “Saksi Allah berangkat dari Wajah Kristus”. Para bruder diajak untuk lebih mengenal, mencintai dan menyerupai Yesus Kristus dalam bersaksi melalui hidup sehari-hari. Rm. Darminto mengajak para bruder untuk menjadikan Kristus sebagai pusat dan teladan kesaksian sebagai bruder.
Profisiat dan selamat mengamalkan buah-buah retret.
4. Berita dari Chile
Br. Agus Parno dan Br. Robertus Koencoro sejak tanggal 1 Oktober menjalani masa Orientasi di Provinsi Chile. Setelah satu setengah bulan tinggal di Chile, mereka berdua merasa krasan dan mulai beradaptasi dengan situasi setempat.
Br. Agus Parno dalam emailnya antara lain mengabarkan sebagai berikut, “Selain kehidupan harian di komunitas, setiap hari, pagi pk 08.30 s.d kira-kira pk 11.00 kami berempat belajar bersama dengan Br. Luis Munos, tentang budaya Chile serta hal-hal praktis lainnya bertempat di sekolah teknik Luis Ruten ( Centro Educacion Luis Ruten) Sedangkan sore hari, pk 16.30, belajar praktis Bahasa Spanyol bersama dua guru SD di Sekolah San Antonio (Centro Educacion San Antonio) dekat komunitas tempat saya tinggal. Kemudian pada hari Jumat, 7, 21 dan 28 November saya dan Br. Koen mulai diberi kesempatan masuk kelas pada saat mereka pelajaran Bahasa Inggris. Kami sedikit sharing tentang Indonesia. Maka kesibukan juga mulai bertambah dengan persiapan bahan presentasi untuk masuk kelas.”
Selamat melanjutkan orientasi Br. Agus dan Br. Koencoro. Semoga semakin mengambil banyak pembelajaran melalui orientasi di Chile.
5. Pembukaan Perayaan 175 tahun FIC
Pada tanggal 21 November 2014, seperti kita ketahui bersama, sebagai kongregasi kita merayakan pembukaan Perayaan 175 tahun berdirinya kongregasi dan bertepatan pembukaan Tahun Hidup Bakti.
Untuk menandai pembukaan perayaan tersebut, di Aula SMA PL Don Bosko Semarang pada hari Kamis, 20 November telah berlangsung donor darah bekerjasama dengan PMI Cabang Semarang. Para pendonor terdiri dari para bruder, karyawan bruderan Candi, siswa/siswi SMA PL Don Bosko, bapak-ibu guru SMA PL Don Bosko, SMP PL Mijen dan SMK PL Tarcisius I. Karena keterbatasan waktu, pihak PMI hanya menyediakan 50 kantong darah. Banyak yang tidak mendapat kesempatan dan direnanakan oleh panitia untuk diadakan di kesempatan lain.
Pada tanggal 21 November, di Komunitas Giriwoyo dilangsungkan perayaan ekaristi yang dihadiri oleh para bruder, siswa/siswi SD Kanisius, SMP, dan SMA PL, juga bapak/ibu guru. Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh Rm. Petrus Pramudyarkara, SJ, Pastor Kepala Paroki Danan.
Di Pemalang, komunitas mengundang bapak/ibu guru SMA PL Lukas dan umat lingkungan untuk berdoa bersama. Ibadat dipimpin oleh Br. Chris Sukarman dan sebelum ibadat diputarkan film 50 tahun berdirinya Kongregasi FIC dan
pengenalan FIC di Indonesia oleh Br. Heribertus Triyanto. Doa dihadiri 50 umat, termasuk para suster PBHK.
Di Jakarta, perayaan dilaksanakan di Komunitas Haji Nawi. Mgr. Ignatius Suharyo mempersembahkan Perayaan Ekaristi tersebut. Para bruder di komunitas Delta Mas, Kembangan dan Kampung Sawah menghadiri perayaan tersebut, juga dihadiri sekitar 150 orang yang terdiri dari 8 perwakilan guru masing-masing unit sekolah, imam, dan para suster dari Jakarta Selatan.
Dengan mengundang para suster dan orang tua bruder yang tinggal di sekitar Surakarta, para bruder komunitas Surakarta menyelenggarakan Ekaristi bersama. Para suster OSF, PI, BKK, dan MASF hadir dalam perayaan tersebut, juga orang tua Br. Valentinus Daru, Br, Yohanes Hartoko, dan Br. Andreas Djoko Purnomo. Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh Rm. E. Didik Ch. Widyatama, SJ.
Di Semarang, tiga komunitas (Randusari, Candi, dan Wisma Bernardus) bergabung dalam Perayaan Ekaristi yang dipersembahkan untuk Rm. Joseph Pedhu, CP. Perayaan di Semarang sifatnya intern, tidak mengundang umat dari luar komunitas.
Di komunitas-komunitas lainnya, para bruder merayakannya dengan menyesuaikan dengan keadaan setempat, baik dengan perayaan ekaristi bersama maupun selebrasi menggunakan teks yang sudah disiapkan oleh panitia. Selamat menyongsong perayaan 175 tahun berdirinya kongregasi dan 95 tahun di Indonesia. Selamat mengisi tahun hidup bakti dengan suka cita sehingga kita menjadi religius yang bahagia.
6. Tanggal 21 sebagai Hari Doa Panggilan
Sesuai dengan surat Br. Martinus Handoko, Pemimpin Umum Kongregasi FIC, tertanggal 9 September 2014, kita semua diajak untuk berdoa secara khusus bagi datangnya calon-calon bruder FIC setiap tanggal 21 setiap bulannya. Hari Doa Panggilan setiap tanggal 21 tersebut merupakan gerakan untuk seluruh kongregasi.
Meski demikian, usaha ini tidak dimaksudkan untuk mengurangi atau membatasi hanya tanggal 21 kita berdoa untuk panggilan tetapi diharapkan semua komunitas dan setiap bruder diharapkan untuk terus menerus berdoa panggilan. Seperti kita putuskan dalam Kapitel Provinsi Indonesia 2012 disebutkan bahwa Dewan Provinsi, “Membuat rumusan doa panggilan sebagai bruder dan didoakan setiap hari oleh komunitas dan unit kerasulan para bruder”.
Semoga dengan gerakan Doa Panggilan, baik setiap hari sebagai provinsi, maupun secara khusus setiap tanggal 21 setiap bulan sebagai gerakan kongregasi, Allah berkenan mengutus banyak calon bruder untuk melanjutkan perjalanan kongregasi kita. Untuk selengkapnya para bruder dan frater dapat mencermati surat ajakan setiap tanggal 21 setiap bulan sebagai Hari Doa Panggilan yang dikirim oleh Dewan Umum.
7. Panitia Reuni FIC 2014
Sesuai dengan Agenda Provinsi 2014, pada hari Sabtu, 27 Desember sampai dengan hari Minggu, 28 Desember akan diadakan reuni tahunan para bruder FIC di Semarang. Pada kesempatan reuni tersebut, selain bersyukur atas perlindungan Tuhan selama tahun 2014, kita sebagai provinsi akan memperhatikan para bruder yang merayakan hidup bakti dalam FIC yakni 50 tahun hidup bakti Br. Mateus Sukirdjan, Br. Herman Yoseph Sagiman Seno Susilo, dan Br. Wilhelm Leensen; 40 tahun hidup bakti Br. Ignatius Dalimin dan Br. Frans Sugi; 25 tahun hidup bakti Br. F.X. Djiya Atmadja dan Br. Agustinus Sakiman; 12½ tahun Br. Markus Sujarwo. Untuk memperlancar persiapan dan pelaksanaan reuni, Dewan Provinsi telah memohon Br. Ag. Giwal Santoso untuk menjadi koordinator panitia reuni 2014. Pada saatnya para bruder dan frater akan mendapat undangan dan acara reuni 2014.
8. Frater Novis Kanonik Kursus Gabungan
Pada tanggal 25 sampai dengan 28 November, para frater Novis Kanonik mengikuti Kursus Gabungan Novis di Yogyakarta. Selama 4 hari para frater mendalami materi Pembedaan Roh yang disampaikan oleh Rm. J. Abdi, SJ. Ada 38 novis yang menghadirinya, selain dari FIC, pesertanya dari para novis CB, SFD, ADM, PBHK, OP, MC, OMI, CSA, dan MSC. Semoga dengan materi yang didalami, para frater semakin terampil dalam membedakan Roh Baik dan Roh Jahat dalam hidup sehari-hari.
9. Br. Agustinus Marjito ujian thesis
Pada hari Rabu, 3 Desember pukul 16.30 – 17.30 Br.Marjito menjalani ujian thesis di De La Sale University Manila, Filipina dan dinyatakan lulus. Judul thesis yang dipertahankan adalah, “Toward an understanding of teacher commitment: A case study on the secondary school teacher of Pangudi Luhur”. Dengan demikian, setelah dapat menyelesaikan perbaikan atau revisi thesis yang dibuatnya, Br, Marjito berhak menyandang gelar “Master of Education major in Educational Leadership and Management”. Profisiat dan semoga dapat dikembangkan melalui kerasulan yang akan ditekuni Br. Marjito di kemudian hari.
10. Br. Martinus Handoko dan Br. Theodorus Cuti
Br. Martinus Handoko dan Br. Theodorus Suwariyanto merencanakan cuti di Indonesia. Br. Martin dan Br. Theo akan tiba di Indonesia pada tanggal 23 Desember 2014 dan kembali ke Belanda 9 Maret 2015.
Selain cuti, Br. Martin dan Br. Theo bersama 5 bruder dari masing-masing provinsi akan mengadakan pertemuan Panitia Dokumen Reflektif Konstitusi FIC, tanggal 12 sampai dengan 18 Januari, mengadakan retret, dan kunjungan keluarga.
Untuk Br. Martin, selain melaksanakan agenda-agenda tersebut, beliau akan memberi workshop pencegahan tindak kejahatan seksual bagi para bruder yang belum berkesempatan.
Sedangkan Br. Theo merencanakan kunjungan ke Timor Leste selama satu minggu. Selama cuti, Br. Martin akan ber-“basecamp” di Semarang sedangkan Br. Theo di komunitas Muntilan. Br. Martin dan Br. Theo selamat datang, selamat pertemuan, dan selamat cuti.
11. Bruder Sakit
a. Br. Nicolaus Prasadja
Pada hari Selasa, 4 November karena kadar gula dalam darahnya tinggi, kolestrol, dan trigliserida juga tinggi Br. Nico diminta opname di Rumah Sakit Brayat Minulyo Surakarta. Setelah mendapat perawatan intensif, Senin, 10 November Br. Nico diperkenankan kembali ke komunitas Surakarta.
Pada tanggal 1 Desember Br. Nico kembali masuk ke rumah Sakit Brayat Minulyo karena diare. Setelah 3 hari mendapatkan perawatan, pada tanggal 3 Desember Br. Nico diperkenankan dokter untuk kembali ke komunitas Surakarta.
b. Br. Markus Sujarwo
Setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Elisabeth Semarang, Br. Markus Sujarwo pada hari Senin, 10 November pagi diperbolehkan kembali ke Komunitas Randusari. Dokter menemukan kadar trigliserida tinggi. Semoga Br. Jarwo semakin sehat dan tetap menjaga keseimbangan antara kerasulan dan hidup bersama di komunitas.
c. Br. Cajetanus
Setelah mendapatkan perawatan di Ruang Yosef Rumah Sakit Elisabeth selama 12 hari, Selasa, 11 November Br. Cajetanus diperkenankan kembali ke Komunitas Wisma Bernardus. Semoga Br. Cajetanus semakin sehat dan tetap semangat.
d. Br. Martinus Sariyo Giri
Setelah lebih dari 10 hari, Br. Giri tidak bisa berjalan normal, dan sangat mengganggu dalam menjalankan kerasulan di SMA PL Van Lith yang mesti naik dan turun tangga, pada hari Selasa, 11 November Br. Giri diminta opname di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Jumat, 14 Novmeber Br. Giri sudah diperbolehkan kembali ke Komunitas Muntilan.
Pemimpin Provinsi,
Br. Frans. Dwiyatno







^:^ : IP 9.9.7.1 : 1 ms   
BROTHERS FIC
 © 2024  http://brothers-fic.org//