Yth. Para Bruder dan Frater di KOMUNITAS.

Salam kasih persaudaraan,
Kita telah memasuki hari-hari prapaskah, hari-hari yang berahmat untuk membarui iman kita kepada Tuhan. Bersama umat katolik di seluruh dunia, kita mengkhususkan waktu kita untuk lebih mengenal Yesus dalam melaksanakan kehendak Allah. Dengan mengenal apa yang diusahakan Yesus, kita berharap diberi rahmat untuk semakin mencintai Yesus melalui pilihan hidup kita sebagai bruder secara konsekuen.

Untuk mengerucutkan pendalaman selama masa prapaskah, setiap keuskupan mencoba merumuskan tema yang sesuai dengan Arah Dasar Keuskupan. Di Keuskupan Agung Jakarta, tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2017 adalah, “Amalkan Pancasila, Makin Adil, Makin Beradab”. Gereja di Keuskupan Agung Jakarta dengan tema tersebut mengajak semua umat sebagai persekutuan umat Allah untuk menjadi pembawa sukacita Injili dalam mewujudkan Kerajaan Allah yang Maha Rahim dengan mengamalkan Pancasila demi keselamatan manusia dan keutuhan ciptaan.

Di Keuskupan Agung Semarang, tema APP 2017 adalah “Kasih Setia Allah Meneguhkan Kita Menjadi Pelopor Peradaan Kasih”. Melalui tema tersebut Gereja mendorong semua umat terlibat dalam menghadirkan kasih di tengah umat. Menjadi pelopor peradaban kasih adalah panggilan murid-murid Yesus dan hal tersebut diwujudkan dalam pelayanan terutama bagi yang miskin. Panitia APP Keuskupan Agung Semarang mengutip apa yang disampaikan Paus Fransiskus yang menegaskan, “Jika sampai hari ini masih ada orang Kristen yang tidak peduli terhadap kebutuhan orang paling miskin dari yang miskin, nyatalah bahwa ia bukan orang Kristen”.

Kami percaya bahwa di keuskupan lain di mana para bruder terlibat dengan Gereja, ada tema-tema tertentu yang didalami selama masa prapaskah. Marilah kita jadikan masa prapaskah sebagai kesempatan untuk melibatkan diri dengan gerak umat di mana kita mengabdikan diri sebagai religius. Kehadiran dan keterlibatan, sekecil apapun, akan sangat berguna bagi kesaksian hidup kita.

Para bruder dan frater yang terkasih, sejalan semangat APP, kita diudang untuk mewujudkan bagian isi doa tema provinsi 2017, yang bersumber dari artikel 57 Konstitusi FIC yakni, “Ya Allah, semoga kami sungguh menyadiri panggilan dan tugas khusus kami, untuk menyebarkan Kabar Gembira Yesus: dengan sungguh- sungguh memerhatikan sesama, terutama mereka yang miskin dan berkekurangan, serta menampakkan cinta- Mu kepada segenap ciptaan”. Perhatian kita pada yang miskin dan berkekurangan semestinya dari lingkungan terdekat kita, sesama frater dan bruder kita, yang hidup dan membentuk persekutuan bersama kita sehari-hari.

Konstitusi artikel 40 menjelaskan, “Dalam persekutuan yang erat bersatu padu, terwujudlah perhatian penuh kasih bagi yang sakit, yang lanjut usia, mereka yang membutuhkan, dan semua yang sedang mengalami saat-saat berat, apa pun alasannya”. Selama prapaskah, kita diundang untuk mewujudkan artikel tersebut dalam hidup kita. Kadang, kita lebih banyak membantu dan memberi perhatian mereka yang “miskin” di luar persekutuan kita. Kini saatnya, kita lebih berani dan merelakan diri memberi perhatian untuk sesama, yang nyata dan nampak bisa kita temukan sehari-hari. Kini saatnya kita lebih memberi waktu untuk sesama bruder yang sedang sakit, baik yang dirawat di rumah sendiri atau menjalini perawatan di rumah sakit. Juga memberi hati bagi sesama yang sedang mengalami kesulitan dalam menghayati panggilan.

Seperti ditegaskan dalam artikel 40, bela rasa dan pengertian yang sehat sangat berarti bagi sesama kita yang membutuhkan kehadiran dan sapaan dari kita.

Para bruder dan frater yang terkasih, sambil melibatkan diri dalam gerakan APP 2017, baik kegiatan di komunitas maupun di lingkungan Gereja, berikut ini kami sampaikan beberapa peristiwa yang terjadi di provinsi kita. Selamat membaca.

1. Rapat Tutup Buku CU PL Kasih

Pada hari Jumat, 10 Februari sampai dengan Sabtu, 11 Fabruari 2017 telah berlangsung Rapat Tutup Buku 2016 CU Pangudi Luhur Kasih bertempat di Hotel Trio Magelang. Rapat dihadiri oleh pembina, pengurus, pengawas, staf manajemen dan anggota yang berjumlah 117 orang. Dari Kongregasi FIC diwakili oleh Br. Petrus Anjar. Pada hari Jumat, 10 Februari, rapat diawali dengan doa dan dilanjutkan dengan pembukaan. Sesudah minum ada empat anggota CU yang sharing pengalaman usaha produktif, seperti membuat telur asin, laundry, perternakan ikan dan cheese pizza. Sesudah makan rapat diisi dengan pendidikan motivasi anggota, laporan pengurus dan pengawas dan tanggapan umum. Setelah makan malam rapat dilanjutkan dengan agenda persetujuan MO Pruduk dan pelayanan CU PL Kasih tahun 2017.

Pada hari Sabtu, 11 Februari, sesudah sarapan rapat dilanjutkan dengan agenda pemaparan program kerja 2017 dan tanggapan serta pembacaan berita acara rapat 2017. Sebelum Ekaristi penutup, Br. Frans Sugi selaku pembina menyampaikan peneguhan.

2. Retret peserta FIC Journey

Pada tanggal 13 sampai dengan 19 Februari para bruder peserta FIC Journey mengikuti retret di Rumah Khalwat Roncalli. Selama retret para bruder mendalami tahap “Kompas” yang merupakan salah satu tahap program FIC Journey. Melalui keheningan, refleksi dan latihan-latihan yang diberikan oleh Rm. Yohanes Sulistiyanto, MSF para bruder semakin mengenal diri sebagai religius bruder, dengan latar belakang yang memengaruhi hidup secara postif maupun inkonsistensi karena kerapuhan yang dimilikinya. Buah atau penemuan retret akan didalami bersama animator dalam pertemuan bulan April 2017.

3. Hari Provinsi IV dan V

Hari Provinsi IV pada tanggal 11 – 12 Februari terjadi di Komunitas Tumbang Titi dihadiri oleh para bruder komunitas Tanjung dan Tumbang Titi. Br. F.A. Dwiyatno menyampaikan pengantar umum, Agenda Provinsi 2017, Komisi Pembinaan Berkesinambungan dan Informasi dari Dewan Umum. Sedangkan Br. Yohanes Triwuryanto menyampaikan informasi keuangan provinsi dan Yayasan Budi Mulya Semarang.
Ada pun Hari Provinsi V pada tanggal 18 – 19 Februari terjadi di Ketapang dan dihadiri para bruder komunitas Ketapang. Br. F.A. Dwiyatno menyampaikan materi pengantar umum, dan Agenda Provinsi 2017 dan informasi Dewan Umum. Br. Michael Sidharta menyampaikan bahan Komisi Pembinaan Berkesinambungan dan Br. Yohanes Triwuryanto menyampaikan informasi keuangan provinsi dan Yayasan Budi Mulya Semarang. Sedangkan informasi yang berkaitan dengan Yayasan Pangudi Luhur disampaikan oleh Br. Hans Gendut Suwardi dengan waktu dan hari yang berbeda-beda. Br. Hans Gendut datang ke masing-masing komunitas dan menyampaikan kebijakan YPL dan keuangan YPL 2017.

4. Br. Yosep Utmiyadi mengikuti pertemuan pendamping yunior


Pada tanggal 5 sampai dengan 15 Maret Br. Utmiyadi mengikuti pertemuan pendamping yunior yang diselenggarakan oleh Rumah Khalwat Roncalli. Pertemuan dalam bentuk workshop dihadiri oleh 19 peserta dari berbagai terekat. Semoga dengan bekal yang diperoleh selama di Roncalli, Br. Utmiyadi semakin dimampukan untuk menemani sesama yang membutuhkan.

5. Rm. Bertolomeus Ngita

Romo Bertolomeus, Pr dari Keuskupan Pangkal Pinang sedang memersiapkan diri untuk studi lanjut di Roma. Selama tiga bulan Romo Berto akan memelajari bahasa Italia dengan harapan pada saat di Roma sudah mempunyai bekal untuk dapat berkomunikasi secara lebih baik. Untuk keperluan tersebut mulai tanggal 25 Februari tinggal di Komunitas Wisma Bernardus. Selamat datang Romo Berto, semoga cepat kerasan.

6. Bruder sakit

a. Fr. Marsellinus Dimas
Pada hari Rabu, 15 Februari Fr. Marsellinus Dimas (frater postulan) opname di Rumah Sakit Aisyiyah Muntilan karena sakit chikungunya yang diakibatkan gigitan nyamuk Ae.Albopictus. Gejala yang nampak, demam dan sakit persendian. Setelah mendapat perawatan, pada hari Senin, 20 Februari Fr. Dimas diperkenankan kembali ke postulat.

b. Br. Hans Gendut Suwardi
Pada hari Minggu, 5 Maret Br. Hans Gendut opname di Rumah Sakit Elisabeth Semarang. Br. Hans meresa pusing, mual dan tensinya tinggi. Setelah mendapat perawatan, pada hari Rabu, 8 Maret Br. Hans diperkenankan kembali ke Komunitas Randusari.

8. RIP Br. Humbertus Willemsen

Pada hari Jumat, 17 Februari Br. Humbertus dipanggil Tuhan, pukul 20.45 di Maastricht, Belanda. Br. Humbertus lahir pada tanggal 31 Desember 1923. Dengan demikian beliau wafat dalam usia lebih dari 93 tahun. Pada tanggal 15 Agustus 1945, Br. Humberus mengucapkan prasetia pertama dan datang ke Indonesia pada tanggal 1 November 1952. Sesudah 39 tahun berkarya di Indonesia, pada tanggal 27 Maret 1991 Br. Humberus kembali ke Belanda.

Kita bersyukur atas jasa dan segala usaha Br. Humbertus, terutama selama di Indonesia. Beliau menjadi salah satu peletak dasar kepemimpinan di Indonesia. Juni 1960 Br. Humbertus terpilih sebagai Superior Misi dan pada 5 Juni 1964 Br. Humbertus dipilih sebagai Vikaris Misi di Indonesia. Selanjutnya, pada tanggal 18 Maret 1966, Br. Humbertus terpilih sebagai Pemimpin Provinsi FIC di Indonesia. Dengan terpilihnya Br. Humbertus sebagai Pemimpin Provinsi, maka untuk pertama kalinya para bruder di Indonesia dipandang dalam batas-batas tertentu “mampu” untuk mandiri, tidak sepenuhnya tergantung dari Dewan Umum. Sebagai provinsi, para bruder di Indonesia dipandang sudah bisa mandiri atau dewasa dalam mengelola hidup sebagai religius bruder dengan segala tuntutannya sesuai dengan Hukum Gereja, Konstitusi, dan Statuta.

Selain itu, Br. Humbertus banyak terlibat dalam bidang formatio, baik formatio dasar di postulat dan novisiat, yuniorat maupun formatio lanjutan bagi para bruder muda.

Pada tahun 1987 sampai Br. Humbertus kembali ke Belanda, beliau terlibat aktif di Salatiga, baik sebagai pemimpin komunitas maupun sebagai staf Roncalli. Semoga Allah yang maha rahim dan maha belaskasih berkenan menerima Br. Humbertus dalam kebahagiaan abadi di surga dan menjadi pengantara doa-doa para bruder dan frater di Indonesia.

Para bruder dan frater, demikian Surat Edaran Provinsi pada awal Maret 2017. Semoga berkat dan kasih Allah senantiasa menyertai kita semua untuk semakin terlibat dalam gerak kongregasi dimana pun para bruder dan frater di utus. Selamat memasuki masa prapaskah. Berkah Dalem.

Salam dan doa,
atas nama Dewan Provinsi

Br. F.A. Dwiyatno, FIC Pemimpin Provinsi